Almarhum Eyang Habibi Memotivasi Lala Untuk Terbang Ke Jerman
Lineyni.com-Pernahkah anda memimpikan sebuah cita-cita dan anda berhasil mencapainya? Bagaimana perasaan anda pada saat itu ?
Pastinya anda akan merasakan rasa bahagia dan bangga luar biasa becampur aduk. Rasa lelah dan capek dalam memperjuangkan cita-cita yang anda impikan seketika hilang sudah.
Saat anda mengetahui anda berhasil, bisa jadi anda melompat, berteriak dan mengambil gambar. Kemudian anda memberi tahu semua orang yang ada di sekitar anda.
Saat anda membagikan kebahagiaan anda kepada orang-orang sekitar anda, mungkin saja anda tidak sadar bahwa kebahagian yang anda bagikan akan memberi inspirasi dan memotivasi untuk melanjutkan impian mereka.
Demikian pula halnya dengan Muthia Alawiah yang sering dipanggil Lala. Lala ini tidak menyana bahwa dia telah menamatkan kuliah Duales Studium IT di Jerman, karena termotivasi oleh keberhasilam almarhum Eyang Habibi.
”Masih jelas dalam benak saya. Ketika saya kecil, kami sekeluarga berlangganan majalah anak-anak. Pada satu rubrik majalah tersebut, dibahas mengenai profil almarhum Bapak BJ Habibie. Yang paling saya ingat, adalah beliau menyelesaikan studi diplomnya di Aachen Jerman, kota yang saya tempati sekarang. Rublik tersebutpun, memuat foto keluarga besar beliau, ” ungkap Lala saat berbagi cerita, awal mula mengapa dia memilih Jerman sebagai tempat menimba ilmu.
”Dari situ saya berfikir. Wah kalau ingin berkenalan dengan salah satu anggota keluarga beliau, saya harus bisa ke Jerman juga. Setelah tamat SMA, alhamdulillah keluarga saya juga mendukung impian saya ini untuk kuliah di Jerman, ” lanjut Lala.
Alasan Alla Mengambil kuliah dengan Program Duales Studium
Lala berangkat ke Jerman bersama saudari kembarnya. Satu tahun dia mengikuti studienkolleg.
” Saya mengambil jurusan Angewandte Mathematik und Informatik” di FH Aachen (https://www.fh-aachen.de/…/angewandte-mathematik-und-infor…/) ” jelas Lala sambil mengungkapkan alasan mengapa dia mengambil Duales Studium.
Adapun faktor utama yang mendorong Lala mengambil jurusan Duales Studium ini adalah ”Double Degree” yang didapat setelah menyelesaikan Ausbildung Duales Studium. Jadi selain bergelar sebagai Sarjana, Lala pun mendapat gelar Tenaga Ahli
Apa Itu Studienkollege
Saat sampai di Jerman, Lala tidak langsung kuliah Duales Studium. Akan tetapi dia harus mengikuti kursus persiapan kuliah, yang dikenal dengan nama Studienkolleg.
Adapun lama Studienkolleg ini, biasanya 1 tahun penuh yang setara dengan 2 semester. Kursus persiapan tersebut di bagi menjadi 4 kursus dan tergantung dengan jurusan masing-masing yang akan diambil nanti setelah lulus Srudienkolleg.
T- Kurs : Bahasa Jerman, Matematika , kimia dan informatika
M-Kurs : Bahasa Jerman , Matematika, Fisika , Kimia dan Biologi
W-Kur : Bahasa Jerman, Matematika, Ekonomi, Bisnis dan Sosiologi
G-Kurs : Bahasa Jerman, Sejarah, Sastra Jerman, Sosilogi dan Statistika
Jadi Studienkolleg merupakan kursus persiapan untuk siswa dari luar Jerman, yang akan belajar di Jerman agar siswa memenuhi kriteria kwalifikasi sistem pendidikan di Jerman, dengan mempelajari keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan tentang mata pelajaran tertentu yang terkait dengan program universtias yang akan diambil.
Setelah tamat studienkolleg dan lulus ujian, maka akan mendapatkan Ijazah Feststellungsprüfung yaitu ijazah setara Abitur di Jerman dan Ijazah Studeienkolleg.
Gambaran Umum Dueles Studium IT
”Secara ringkas, Duales Studium ini adalah bukan dua Jurusan namun double degree BSc dengan MATSE (Mathematisch technische/-r Softwareentwickler/-in, IHK). Sistem belajarnya adalah studium dengan Ausbildung dalam waktu bersamaan ”
Lala menjelaskan bahwa sistem kuliah Duales Studium ini adalah 2 hari belajar di Universitas dan 3 hari Ausbildunginstitut/perusahaan saat sedang Vorleungspase . Tapi bisa juga 5 hari kerja saat Klausurphase. Selama kerja di Ausbildungistitut/perusahaan, Lala harus kerja penuh waktu 8 jam sehari sebagai Trainee.
Karena Duales Studium ini adalah Kuliah sambil kerja maka Lala mendapatkan gaji. Adapun gaji Lala sekitar 700 euro (Rp. 11.200.000-kurs 16.000). Setiap tahunnya naik sekitar 100 Euro (Rp. 1.600.000).
”Bukan hanya kuliah gratis saja, tapi mendapatkan juga asuransi kesehatan dkknya juga ” imbuh Lala
Persyaratan Dan Prosedur Kuliah Duales Studium
Dengan senang hati dan baik hati, Lala membagikan cerita bagaimana persayaratan untuk melamar Duales Studium dan prosedur yang dijalaninya selama mengikuti test ujian masuk Duales Studium.
Adapun rangkuman persyaratan dan prosedur melamarnya adalah sebagai berikut :
Persyaratan Daftar Kuliah Dueles Studium
- Bahasa Jerman minimum C1
- Lulus tes akademik dan wawancara minimal di satu institut atau perusahaan
- Persayaratan untuk studium sama seperti persyaratan kuliah bachelor pada umumnya seperti dokumen SMA, sertifikat kelulusan Ferstellungsprrufung (Ijazah setara Abitur ), CV, Ijazah Studienkollege.
- Tanda tangan kontrak dengan institut atau perusahaan tempat dimana Ausbildung yang akan ditempuh.
Prosedur lamaran dan Test Duales Studium
” Ujian masuknya berupa ujian matematika dan logika (seperti psikotes ) . Ujiannya berupa tertulis dan diawasi oleh satu orang pihak Ausbildung. Materi matematika tingkat SMA sampai ujian masuk kuliah.” ulas Lala sambil memaparkan panjang lebar mengenai prosedur lamarannya
Adapun urutan prosedurnya sebagai berikut :
- Menyelesaikan Studienkolleg dan lulus Festellungsprüfung
- Kirim berkas dan melakukan pendaftaran ke Ausbildung via Email dan lengkapi persyaratan MATSE ( waktu itu Lala mendaftar di sini: https://www.campus.rwth-aachen.de/obfa/).
- Dapat jadwal ujian tertulis ( pihak Test dari akademik di suatu institut atau perusahaan yang menyelenggarakan Ausbildung. Adapun Placemen Testnya terdiri dari matematika dan logika seperti tes psikotes. (contohnya: http://www.matse-ausbildung.de/schnuppertest.html).
- Mendapatkan hasil ujian tertulis yang diberitahu oleh pihak Ausbildung kurang lebih dua pekan
- Jika lulus, akan diundang wawancara oleh Institut atau Perusahaan
- Wawancara tersebut seperti wawancara kerja dan bisa berbeda beda dari tiap perusahaan
- Mendapatkan kontrak
- Mendaftar kuliah dengan melampirkan surat kontrak dan sertifikat kelulusan Feststellungsprüfung.
Senyuman lebar dan perasaan luar biasa dimiliki Lala, saat dia mengantongi ijazah Feststellungsprüfung dan diterima kuliah Duales Studium IT. Lala mampu menyelesaikan Studienkolleg tepat waktu dan melewati beberapa ujian ujian seperti Festellungprüfung, test akademik dan wawancara serta mendapatkan kontrak kuliah Duales Studium IT dengan lancar.
Suka Duka Saat Dueles Studium Di Jerman
Tantangan yang paling besar bagi Lala setelah sampai ke Jerman adalah bahasanya. Baginya tidak terlalu memusingkan mengenai teman baru, karena dia datang ke Jerman bersama saudari kembarnya. Sesekali Lala mengikuti acara-acara yang diselenggarakan dari tempat kuliah untuk menambah kenalan.
” Penyesuain dengan lingkungan kerja saat Ausbildung terbilang mudah.” tutur Lala
Kemudian Lala mengungkapkan bahwa setelah tamat kuliah, dia memulai mencari pekerjaan. Tentunya perlu pengorbanan saat mencari pekerjaan seperti waktu, tenaga dan biaya. Di mulai dengan mencari lowongan pekerjaan, membaca deskripsi kerja secara rinci apa saja yang akan dikerjakan di dalam pekerjaan itu, mempersiapkan CV dan cover letter untuk melamar disamping persyaratan lainnya, serta harus banyak berpergian untuk mengikuti wawancara kerja. Namun perjuangannya tidak sia-sia. Lala sekarang sudah bekerja sebagai Software Developer di sebuah perusahaan di Jerman yang memproduksi CMS software.
Sebelum mengahiri perbincangan, Lala memberi pesan untuk para pelajar Indonesia yang berminat melanjutkan kuliah denga Program Duales Studium di Jerman.
”Pesan yang saya ingin sampaikan ini, menurut saya adalah pesan yang umum dari mahasiswa Indonesia yang kuliah di Jerman, yaitu sebelum bertanya, perbanyak mengumpulkan informasi mengenai program Ausbildung Duales Studium ini. Mulai dari apa itu Ausbildung Duales Studium, persyaratannya, mungkin hingga pekerjaan apa saja yang relevan setelah lulus”, pesan Alla.
Demikianlah cerita Lala gadis cantik pintar berkerudung, yang telah menyelesaikan kuliah Duales Studiumnya IT di Jerman dengan lancar.
Kesimpulan
Dari cerita Lala bisa disimpulkan bahwa program Duales Studium merupakan program unik. Pihak perusahaan membuat kontrak antara mahasiswa Duales Studium selama waktu yang telah ditentukan. Perusahaan memberi pelatihan dan bimbingan kerja kepada mahasiswa tersebut dan menjamin gaji tertentu sebagai kontribusi selama studi. Perusahaanpun mendapatkan karyawan dengan keterampilan yang diperlukan, baik yang didapat dari universitas maupun dari pelatihan di perusahaan itu sendiri.
Banyak manfaat yang bisa diambil oleh mahasiswa Duales Studium ini. Selain pelatihan dan pendidikan gratis di Univesitas adalah pendapatan regular, dukungan perusahaan, jaminan kesehatan dan gelar ganda yang diberikan universitas.
Lala terbang ke Jerman adalah semata-mata termotivasi oleh keberhasilan Eyang Habibi. Demikian pula harapan saya, semoga cerita Lala yang saya bagikan ini, bisa menginspirasi dan memotivasi para pelajar Indonesia. Dunia menghadapi era revolusi industi 4.0, bukan hanya Jerman saja yang banyak memerlukan ahli IT akan tetapi Indonesiapun amat sangat memerlukannya.
Apakah ada yang tertarik untuk ikut program Duales Studium bisang IT?
Ingin rasanya anak saya mengikuti jejak Lala. Sayang sekali tidak ada lagi sosok seperti eyang Habibie. Tapi ada maudy yang bisa jadi panutan.
Aamiin. Mudah2an ya saya doakan.
Menarik sekali, semakin banyak pilihan untuk kuliah di Jerman. Sebenarnya untuk persyaratannya sendiri sesusah apa ya? Maksudnya untuk tes dan persyaratan dengan ijazah SMA? Apakah ada kriteria nilai atau prestasi tertetnu agar bisa mendapatkan beasiswa di Jerman?
Akutu selalu excited aja kalau ada cerita tentang kehidupan di liar negeri, seru banget yaa kayanya. Semoga nanti anakku yang bisa kuliah di luar negeri. Aamiin, doakan ya mbak
Aamiin. mudah2an bisa kuliah di luar negeri juga ya Bu
kasih tips tipsnya dong kak biar bisa kuliah di luar negeri 🙂
Ada tipnya diartikel2 sebelumnya dek
Sudah ada di artikel coretan sebelumnya dengan judul kuliah gratis di Jerman.
Mksh mbak. Artikelnya penuh inspirasi. Semoga terus diberi kesehatan dan rezeki yg luas. Aamiin
Acuk
Aamiin. doa yang sama ya.
Waw, bisa jadi referensi. Untuk melanjutkan studi saya di bidang IT. Terimakasih kak
sama2.
wah berarti biaya kuliahnya sudah ditanggung perusahaan ya? saya tahu tentang ausbildung ini baru-baru ini gara-gara membaca blognya mbak neni, kalau saja dari dulu mungkin saja saya tertarik buat daftar program seperti ini hehe, sayangnya sekarang sudah semester akhir mau lulus kuliah.
Setelahkuliah bisa juga kok
makasih mbak neny pengalaman nya, aku jadi tertarik nih hehehe 🙂
MAkasih juga sudah mampir
Sangat menginspirasi banget…. Kapan ya bisa kaya gtu hehe
Ayo semangat dan wujudkan
Pengen banget ke Jerman, apalagi bisa kuliah disana. Nice info kak neni. Ditunggu post berikutnya
Terimakasih mas
T-Kurs, M-Kurs, W dan G itu kode untuk mata kuliahnya atau apa ya mbak?
Enak juga yah kuliah sambil kerja Lalanya. Mayan dapet gaji hehe
itu kode kursus sebelum masuk kuliah harus kursus studienkollege. Bidang kursusnya ngambil sesuai dengan jurusan yang kita ambil
Jadi pengen kerja dan kuliah keluar negeri yaaa
Kalo ada peluang…
Sy lulusan S1 lokal jurusan kimia murni dgn titel sarjana sains.
Boleh mba… rekomendasikan kalo adaaa😊
Ini serius mba…
Sy pengin menikmati wawasan baru yg penuh tanggung jawab nih. Sy pengin menikmati kesendirrian sy banyak belajar di luar negeri nihhh.
Bosen di indo😌
087871271585 ini kontak sy
Boleh mba nanti kita WA an ya
Mbak Neny…..
Suka banget cerita-cerita tulisan Mbak, terutama tentang Jerman. Meskipun sudah bukan anak sekolahan, Saya masih tetap punya keinginan ke Jerman.
Bagaimana dengan biaya hidup di Jerman, Mbak? Apakah penghasilan mbak Lala itu sudah bisa menutupi semua kebutuhan hidupnya?
Terimakasih Mba. Saya kira tuk biaya hidup sudah cukup buat Mba Lala saat kuliah, karena gajinya lumayan. Apalagi sekarang sudah bekerja, mungkin lebih dari cukup
Wah, selamat buat Mbak Lala. Ikut bangga dan bahagia. Minta tolong disampaikan ke Mbak Lala ya, Mbak …
Duales Studium ini jadi mengingatkanku pada salah satu perusahaan industri ban besar di Indonesia, PT. Gajah Tunggal Tbk. Dulu, mereka punya program pendidikan bernama Politeknik Gajah Tunggal. Untuk masuk kesini, persyaratannya lumayan berat. Kebanyakan yang diterima adalah lulusan dari daerah. Mereka kuliah sambil bekerja dan setiap bulannya memperoleh gaji. Tapi setelah itu wajib bekerja di sana selama sekian tahun dan gaji dipotong sekian persen untuk mengganti biaya kuliah.
Kalau di Jerman gimana, Mbak? Setingkat universitas setahu saya gratis tapi hanya membayar biaya semacam link ke perpustakaan, transportasi, dan fasilitas publik gitu kan, ya?
Makin sukaaa baca tulisan Mbak Neni tentang Jerman.
Iya Mbahampir sama dengan Poltek Gajah Tunggal hanya saja kuliahnya di Universitas kalau Poltek dia ngadain sendiri ya. Terimaksih sudah mampir
Alhamdulillah terima kasih artikelnya sangat informatif da menginspirasi 🙂
Terimakasih Ummi
Terimaksih Ummi